VLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk vertical (datanya tersusun kebawah)
HLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk horizontal (datanya tersusun mendatar).
Rumus Vlookup
= VLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index kolom)
Contoh Soal 1
Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$C$18,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2
Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$D$18,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Rumus Hlookup
= HLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index baris)
Contoh Soal 1
Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$16,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2
Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$17,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
CONTOH APLIKASI PENGGUNAAN TABEL PIVOT
Pivot table digunakan untuk melakukan rekapan perhitungan berdasar data yang ada.
Contoh Soal
Silahkan anda mengetikkan data berikut
Kalau anda ditanya berapa pengeluaran jumlah pengeluaran tiap bulan
bagaimana anda menyelesaikannya? Contoh lain berapa pengeluaran per
jenis aktivitas selama satu tahun, berapa beban kerja penanggung jawab
per bulan dan lain lain. Nah disinilah fungsi pivot table akan
digunakan. Apalagi kalau jumlah datanya sangat banyak, ribuan data, maka
fungsi pivot tabel akan sangat berguna bagi anda.
Penggunaan Pivot Table
Untuk menggunakan pivot table caranya silahkan klik menu insert pivot table seperti pada gambar berikut
Setelah anda mengklik pivot tabel akan muncul tampilan
Klik Select a table or range, klik dibawah kanannya, kemudian sorot data
yang ingin dibuat pivot table seperti pada gambar berikut
Kemudian pilih lokasi hasil pivot table di existing worksheet seperti pada gambar berikut
Lalu klik OK. Kalau tahap anda benar, maka akan muncul menu pivot tabel seperti pada gambar berikut
Untuk membuat pengeluaran per bulan, anda cukup memasukkan bulan di row label dan nilai di value,
Perhatikan, pivot tabel sudah menghitungkan untuk anda jumlah pengeluaran tiap bulan
Kalau kombinasi misalnya pengeluaran per bulan per jenis aktivitas, maka
anda tinggal memasukkan jenis aktivitas di column labels seperti pada
gambar berikut
Untuk merapikan hasil, gunakan format cell. Berikut contoh hasil perhitungan yang sudah dirapikan
Jumat, 26 Desember 2014
Rabu, 10 Desember 2014
Contoh Soal Excel Penggunaan (SUM, Average, Min, Max dan IF)
Contoh Soal Excel Penggunaan (SUM, Average, Min, Max dan IF) untuk Menentukan Kelulusan Siswa
1. Buatlah range data seperti berikut ini
2. Untuk mengisi kolom "Jumlah Nilai" menggunakan rumus SUM dengan rumus pada cell F7 =SUM(C7:E7)
3. Untuk mengisi kolom "Nilai Rata-rata" menggunakan rumus AVERAGE pada cell G7 =AVERAGE(C7:E7)
4. Untuk mengisi kolom "Nilai Tertinggi" menggunakan rumus MAX pada cell H7 seperti ini =MAX(C7:E7)
5. Untuk mengisi kolom "Nilai Terendah" menggunakan rumus MIN pada cell I7 seperti ini =MIN(C7:E7)
6. Untuk mengisi kolom "Hasil" menggunakan rumus IF pada cell J7 seperti ini =IF(G7>60;"Lulus";"Tidak Lulus")
1. Buatlah range data seperti berikut ini
2. Untuk mengisi kolom "Jumlah Nilai" menggunakan rumus SUM dengan rumus pada cell F7 =SUM(C7:E7)
3. Untuk mengisi kolom "Nilai Rata-rata" menggunakan rumus AVERAGE pada cell G7 =AVERAGE(C7:E7)
4. Untuk mengisi kolom "Nilai Tertinggi" menggunakan rumus MAX pada cell H7 seperti ini =MAX(C7:E7)
5. Untuk mengisi kolom "Nilai Terendah" menggunakan rumus MIN pada cell I7 seperti ini =MIN(C7:E7)
6. Untuk mengisi kolom "Hasil" menggunakan rumus IF pada cell J7 seperti ini =IF(G7>60;"Lulus";"Tidak Lulus")
Itu tadi contoh soal excel
dalam menentukan nilai kelulusan siswa, yang perlu anda pahami disini
adalah fungsi dari masing-masing rumus excel seperti fungsi
SUM=menjumlahkan, AVERAGE=mencari rata2, MIN=mencari nilai
terendah/terkecil, MAX=mencari nilai terbesar/tertinggi, dan
IF=mendefinisikan kondisi tertentu, dalam contoh ini mendefinisikan
kelulusan.
Selamat mencoba di rumah yah kawan, dan semoga bermanfaat =)
Sabtu, 06 Desember 2014
Penggunaan Fungsi Rumus IF dalam Microsoft Excel
Penggunaan Fungsi Rumus IF dalam Microsoft Excel
Rumus IF merupakan salah satu fungsi paling umum yang digunakan dalam Microsoft Excel. Fungsi IF atau yang juga bisa diartikan “jika”, digunakan untuk mengecek suatu kondisi. Apabila kondisi terpenuhi maka fungsi akan mengambil suatu nilai, dan sebaliknya apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan diambil nilai yang lain. dengan kata lain, fungsi IF disebut fungsi syarat. Jika suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar apabila syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi.
Sintaks Dasar Fungsi Rumus IF
=IF(AND(syarat1,syarat2),”nilai_benar”,”nilai_salah”)
- Fungsi OR digunakan apabila salah satu syarat adalah merupakan kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai yang benar. Bentuk penulisannya:
=IF(OR(syarat1,syarat2),”nilai_benar”,”nilai_salah”)
Langkah-langkah penulisan fungsi IF:
IF Tunggal
Misalnya dalam kasus penentuan apakah seorang siswa lulus ujian TIK atau tidak. Syarat kelulusan yaitu nilai kurang dari 75 maka harus remidi dan apabila mendapatkan nilai mulai dari 75 ke atas maka lulus.
Sesuai dengan syarat yang digunakan, maka rumusnya
IF Majemuk
Syarat atau kondisi pada rumus ini adalah lebih dari dua, dimana hasil pertama, kedua, ketiga dan seterusnya akan sesuai dengan syarat tersebut, sedangkan syarat terakhir tidak sesuai dengan syaratnya.
sekian yang saya tulis hari ini, semoga bermanfaat =)
Rumus IF merupakan salah satu fungsi paling umum yang digunakan dalam Microsoft Excel. Fungsi IF atau yang juga bisa diartikan “jika”, digunakan untuk mengecek suatu kondisi. Apabila kondisi terpenuhi maka fungsi akan mengambil suatu nilai, dan sebaliknya apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan diambil nilai yang lain. dengan kata lain, fungsi IF disebut fungsi syarat. Jika suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar apabila syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi.
Sintaks Dasar Fungsi Rumus IF
IF(logical_test_value,value_if_true,value_if_false)Keterangan:
- logical_test_value : kondisi logika atau syarat yang akan mengembalikan nilai benar atau salah.
- value_if_true : nilai yang diberikan apabila kondisi di atas benar
- value_if_false : nilai yang diberikan apabila kondisi di atas salah
- Fungsi IF dengan satu test logika atau IF tunggal, digunakan apabila hanya ada satu syarat yang dipakai untuk memperoleh nilai yang benar. Bentuk penulisannya sederhana yaitu:
- Fungsi IF dengan dua test logika, digunakan apabila ada dua syarat yang dipakai untuk memperoleh nilai yang benar. IF seperti ini biasanya dikembangkan dengan salah satu fungsi AND atau OR.
=IF(AND(syarat1,syarat2),”nilai_benar”,”nilai_salah”)
- Fungsi OR digunakan apabila salah satu syarat adalah merupakan kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai yang benar. Bentuk penulisannya:
=IF(OR(syarat1,syarat2),”nilai_benar”,”nilai_salah”)
- Fungsi IF bercabang, digunakan apabila terdapat banyak tingkat pengujian test atau syarat. Bentuk penulisannya:
Langkah-langkah penulisan fungsi IF:
- Klik pada sel yang akan diisi
- Awali penulisan rumus dengan tanda sama dengan (=)
- Ketik kata IF
- Lanjutkan dengan tanda kurung
- Masukkan logical test atau syarat yang dapat berupa nilai suatu cell atau bisa berupa formula
- Beri tanda koma (,) atau titik koma (;) untuk memisahkan antara logical_test, value_if_true dan value_if_false
- Masukkan value_if_true yang artinya apabila logical_test benar maka teks ini yang akan dihasilkan
- Masukkan value_if_false yang artinya apabila logical_test salah maka teks ini yang akan dihasilkan
- Beri tanda petik(“ “) pada statement yang berupa kalimat
- Jangan lupa untuk mengakhiri rumus dengan tanda tutup
- Tekan enter dan copy formula-nya ke sel di bawahnya
- Jumlah fungsi IF yang diperbolehkan untuk dipakai dalam sebuah formula yang menggunakan IF bersarang () adalah maksimal 64.
- Untuk mendapatkan nilai dari hasil perbandingan, alternatif selain menggunakan fungsi IF() yang begitu banyak adalah menggunakan fungsi lainnya seperti fungsi VLOOKUP, HLOOKUP, LOOKUP atau CHOOSE.
- Untuk mendapatkan hasil dengan berdasarkan data teks atau bilangan tertentu maka pertimbangkan untuk menggunakan fungsi-fungsi pendukung lainnya seperti COUNTIF, COUNTIFS, SUMIF and SUMIFS.
IF Tunggal
Misalnya dalam kasus penentuan apakah seorang siswa lulus ujian TIK atau tidak. Syarat kelulusan yaitu nilai kurang dari 75 maka harus remidi dan apabila mendapatkan nilai mulai dari 75 ke atas maka lulus.
Sesuai dengan syarat yang digunakan, maka rumusnya
=IF(B3<75,”REMIDI”,”LULUS”)Dan hasilnya
IF Majemuk
Syarat atau kondisi pada rumus ini adalah lebih dari dua, dimana hasil pertama, kedua, ketiga dan seterusnya akan sesuai dengan syarat tersebut, sedangkan syarat terakhir tidak sesuai dengan syaratnya.
Rumus: =IF(KONDISI,”NILAI BENAR1”, IF(KONDISI2,”NILAI BENAR2”,”NILAI SALAH”)Dari contoh kasus di atas, disyaratkan apabila :
- nilai <50, maka Gagal
- nilai 50 sampai <75, maka Remidi
- nilai >=75, maka Lulus
=IF(B3<50;”GAGAL”;IF(B3>=75;”REMIDI”;”LULUS”))dan hasilnya
sekian yang saya tulis hari ini, semoga bermanfaat =)
Senin, 24 November 2014
Macam-macam Cell pada Ms. Excel 2007 dan fungsi statiska pada Ms. excel 2007
Macam
– macam Cell
a. Cell RelatifAlamat Cell yang tidak tetap dan akan berubah secara otomatis bila didrag ke cell lain. Contoh : di cell C1 berisi rumus =A1+B1, maka jika cell C1 di drag (diseret) ke cell C2 secara otomatis Cell C2 berisi rumus =A2+B2. Begitu seterusnya.
b. Cell Semi Absolute
Alamat cell yang salah satu cellnya bernilai tetap/absolute/tidak berubah. Maka jika di drag(diseret) yang berubah hanya cell yang relatif,sedangkan yang sudah di kunci/diabsolutekan tidak berubah. Cell yang sudah diabsolutekan ditandai dengan adanya lambang $. Dan caranya adalah dengan menekan tombol F4 pada cell yang ingin diabsolutekan. Contoh : di cell C1 berisi rumus =A1+B1 dan yang diabsolutekan A1, maka menjadi =$A$1+B1 dan jika di drag (diseret) ke cell 2 menjadi =$A$1+B2. Begitu seterusnya.
c. Cell Absolute
Alamat cell yang semua cellnya bernilai tetap/absolute/tidak berubah jadi,jika di drag(diseret) nilainya akan tetap seperti hasil pertama. Comtoh : di cell C1 berisi rumus =A1+B1,karena absolute, maka menjadi =$A$1+$B$1. Bila di drag hasilnya akan tetap sama yaitu =$A$1+$B$1. Begitu seterusnya.
Fungsi Statistik (Statistical Function)
Fungsi Statistik Microsoft Excel merupakan
kategori fungsi yang sering digunakan dalam penggunaan fungsi dalam Microsoft
Excel, dimana dalam aplikasinya dapat dijabarkan fungsi-fungsi Statistik antara
lain :
1. Fungsi
SUM
Digunakan untuk menjumlahkan nilai data didalam
suatu range tertentu.
Rumus = SUM(Range Data)
Contoh : = SUM (D2:D6)
Contoh : = SUM (D2:D6)
2. Fungsi AVERAGE
(Rata-Rata)
Digunakan untuk menghitung nilai rata rata dari nilai data
didalam suatu range .
Rumus = AVERAGE(Range Data)
Contoh : = AVERAGE (D2:F2)
Contoh : = AVERAGE (D2:F2)
3. Fungsi MAX
(Maksimum)
Digunakan untuk menentukan nilai data yang tertinggi
(terbesar) dibandingkan nilai data yang lain didalam suatu range .
Rumus = MAX(Range Data)
Contoh : = MAX (D2:D6)
Contoh : = MAX (D2:D6)
4. Fungsi MIN
(Minimum)
Digunakan untuk menentukan nilai data yang terendah (terkecil) dibandingkan nilai data yang lain didalam suatu range.
Digunakan untuk menentukan nilai data yang terendah (terkecil) dibandingkan nilai data yang lain didalam suatu range.
Rumus : MIN(Range Data)
Contoh : = MIN (D2:D6)
Contoh : = MIN (D2:D6)
5. Fungsi COUNT
Digunakan Untuk menghitung jumlah banyaknya data ( numeric/angka) yang ada didalam sebuah range.
Digunakan Untuk menghitung jumlah banyaknya data ( numeric/angka) yang ada didalam sebuah range.
Rumus = COUNT(Range Data)
Contoh : = COUNT (D2:D6)
Contoh : = COUNT (D2:D6)
Hasil dari rumus pada gambar di atas adalah 5, itu artinya
banyaknya data yang terdapat dalam tabel di atas adalah sebanyak 5 orang siswa.
2.SUMIF:
fungsi yang digunakan untuk menjumlahkan data numeric (angka atau bilangan)
pada suatu range sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan.
Format: =SUMIF(range;criteria;[sum_range]).
Semoga Bermanfaat =)
Langganan:
Postingan (Atom)